Perkutut pedharingan banyu Mili nami Satrio paku ꦦꦺꦂꦏꦸꦠꦸꦠ꧀ꦥꦺꦝꦫꦶꦔꦤ꧀ꦧꦚꦸꦩꦶꦭꦶꦤꦩꦶꦯꦠꦿꦶꦲꦺꦴꦥꦏꦸ


Perkutut pedharingan banyu Mili nami Satrio paku

ꦦꦺꦂꦏꦸꦠꦸꦠ꧀ꦥꦺꦝꦫꦶꦔꦤ꧀ꦧꦚꦸꦩꦶꦭꦶꦤꦩꦶꦯꦠꦿꦶꦲꦺꦴꦥꦏꦸ


Salam Rahayu,


Perkutut Jawi nama "Satrio paku" simbol lambang adanya tanda bulu lahir berupa pedharingan bergaris cekung lurus atau seperti banyu mili.

Berdasarkan kepercayaan Jawi, Ajaran leluhur Peksi aji Iswara nawasena karya sastra Raden Arya Mahayana vaku, dalam judul Satrio Udayana shiwa Murti vaku.

Kepercayaan ajaran Jawi ini diberikan secara temurun melalui trah Bani tanah sebagai bekal pedoman anak cucunya agar menjalankan darma kebajikan berbudi pekerti luhur.

menceritakan tentang lahirnya tempat atau wadah yang besar untuk pencerahan kehidupan menuju akhir kehidupan yang lebih baik kembali kepada sang pencipta Sanghiyang Adhi atau tuhan yang maha esa.

Dijelaskan wejangan melalui simbol perlambang perkutut Pedharingan bergaris cekung lurus atau seperti banyu mili, 

Perkutut Jawi adalah gambaran Peksi atau pepese wasi ( intisari lambang petunjuk berupa wasiat).

Pedharingan adalah simbol bergaris garis besar dan lebar diibaratkan wadah yang dapat menampung berbagai isi.

Sedangkan garis cekung lurus atau banyu Mili merupakan simbol air yang suci memberikan kehidupan dan pencerahan.

Simbol wadah beserta air merupakan lambang baik untuk kehidupan sehari-hari, disisi lain dianggap sebagai perlambang kerejekian yang berkah.

Wadah bergaris dianggap lambang saringan antara rejeki yang kotor dan baik sehingga didapat air yang jernih.

Perkutut ini dianggap baik dipelihara secara umum dan merupakan lambang ksatria yang baik, memiliki pengetahuan dan suka berdarma. 

Bait sastra disampaikan secara temurun sebagai berikut,

Peksiku Satrio paku, Soko Bopo lan biyungku Bathoro lan bethari.

ꦦꦺꦏ꧀ꦱꦶꦏꦸꦯꦠꦿꦶꦲꦺꦴꦥꦏꦸ꧈ꦯꦺꦴꦏꦺꦴꦨꦺꦴꦥꦺꦴꦭꦤ꧀ꦧꦶꦪꦸꦁꦏꦸꦨꦛꦺꦴꦫꦺꦴꦭꦤ꧀ꦧꦺꦛꦫꦶ꧉

Perkutut Satrio paku dari bapak dan ibuku dewa dan dewi.

Tumurup Soko bathoro engkang wiwitan kagem pituduh Urip Lan mati.

ꦡꦸꦩꦸꦫꦸꦥ꧀ꦯꦺꦴꦏꦺꦴꦧꦛꦺꦴꦫꦺꦴꦲꦺꦁꦏꦁꦮꦶꦮꦶꦠꦤ꧀ꦏꦒꦺꦩ꧀ꦥꦶꦠꦸꦢꦸꦃꦈꦫꦶꦥ꧀ꦭꦤ꧀ꦩꦠꦶ

Bersinar dari dewa yang pertama untuk petunjuk kehidupan dan kematian.

Urip kudu duweni wadah lan tutupe banyu Soko langit ugi tumukule Soko bumi.

ꦈꦫꦶꦥ꧀ꦏꦸꦢꦸꦢꦸꦮꦺꦤꦶꦮꦢꦃꦭꦤ꧀ꦠꦸꦠꦸꦥꦺꦧꦚꦸꦯꦺꦴꦏꦺꦴꦭꦔꦶꦠ꧀ꦲꦸꦒꦶꦠꦸꦩꦸꦏꦸꦭꦺꦯꦺꦴꦏꦺꦴꦧꦸꦩꦶ

Kehidupan harus memiliki wadah dan tutup air baik dari langit (hujan) dan dari dalam bumi (Sumur).

Manungso kang iso pangerteni Urip Satrio paku bakal Mulyo Lan mati dadi Satrio Wibowo.

ꦩꦤꦸꦁꦱꦺꦴꦏꦁꦲꦶꦱꦺꦴꦥꦔꦺꦂꦠꦺꦤꦶꦈꦫꦶꦥ꧀ꦯꦠꦿꦶꦲꦺꦴꦥꦏꦸꦧꦏꦭ꧀ꦩꦸꦭꦾꦺꦴꦭꦤ꧀ꦩꦠꦶꦢꦢꦶꦯꦠꦿꦶꦲꦺꦴꦮꦶꦧꦺꦴꦮꦺꦴ

Manusia yang bisa mengerti kehidupan Satrio paku akan hidup mulia dan mati sebagai seorang satria yang berwibawa.

Dan wejangan tersebut diartikan sebagai dasar dalam kehidupan manusia harus bekerja mengumpulkan rejeki berkah dan wajib dimasukkan ke dalam rumah yang tertutup atau memiliki atap dan pintu sehingga tidak kehujanan.

Simbol perlambang ini adalah lambang kehidupan manusia itu memiliki rumah dan keluarga yang hidup bersama seperti wadah dan tutup, maka memelihara perkutut Satrio paku cocok dimiliki bagi yang sudah berumah tangga.

Leluhur Jawa memberikan ajarannya melalui ilmu simbol perlambang alam semesta raya termasuk melalui perlambang bangsa burung perkutut Jawa.

Hal ini bertujuan agar anak cucunya selalu menjaga alam dan tidak membuat kerusakan dimuka bumi, selain itu disampaikan bentuk ajaran bersifat welas asih kepada makhluk ciptaan Tuhan yang maha esa selain umat manusia itu sendiri.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ayam hutan Banyuwangi mengalami penurunan populasi dan tergolong spesies dilindungi.

Perkutut memiliki paruh pecah, Kutut Sumbing atau Kutut Wali Jammah