Postingan

Menampilkan postingan dengan label simbol perlambang

Habitat ayam hutan jawa mulai terancam, akibat alih fungsi lahan hutan.

Gambar
NUSANTARA1 - Ayam hutan Jawa, juga dikenal sebagai ayam hutan merah (Gallus gallus), adalah spesies ayam liar yang endemik di Pulau Jawa, Indonesia. Habitat alami ayam hutan Jawa adalah hutan-hutan primer dan sekunder, terutama di daerah pegunungan dengan vegetasi yang lebat. Mereka biasanya ditemukan di hutan dataran rendah hingga ketinggian sekitar 1.500 meter di atas permukaan laut. Ayam hutan Jawa cenderung tinggal di daerah yang lebat dengan tumbuhan dan tanaman yang menyediakan tempat persembunyian yang baik dan sumber makanan yang cukup. Mereka adalah makhluk yang beradaptasi dengan baik terhadap habitat hutan yang lebat dan beragam. Namun, perlu diingat bahwa populasi ayam hutan Jawa telah mengalami penurunan drastis karena perburuan ilegal dan hilangnya habitat alami akibat deforestasi.  Oleh karena itu, perlindungan terhadap habitat alami mereka sangat penting untuk memastikan kelangsungan hidup spesies ini. Pemerintah harus mengambil sikap dan mulai memperhatikan kelangsunga

Perkutut pedharingan banyu Mili nami Satrio paku ꦦꦺꦂꦏꦸꦠꦸꦠ꧀ꦥꦺꦝꦫꦶꦔꦤ꧀ꦧꦚꦸꦩꦶꦭꦶꦤꦩꦶꦯꦠꦿꦶꦲꦺꦴꦥꦏꦸ

Gambar
Perkutut pedharingan banyu Mili nami Satrio paku ꦦꦺꦂꦏꦸꦠꦸꦠ꧀ꦥꦺꦝꦫꦶꦔꦤ꧀ꦧꦚꦸꦩꦶꦭꦶꦤꦩꦶꦯꦠꦿꦶꦲꦺꦴꦥꦏꦸ Salam Rahayu, Perkutut Jawi nama "Satrio paku" simbol lambang adanya tanda bulu lahir berupa pedharingan bergaris cekung lurus atau seperti banyu mili. Berdasarkan kepercayaan Jawi, Ajaran leluhur Peksi aji Iswara nawasena karya sastra Raden Arya Mahayana vaku, dalam judul Satrio Udayana shiwa Murti vaku. Kepercayaan ajaran Jawi ini diberikan secara temurun melalui trah Bani tanah sebagai bekal pedoman anak cucunya agar menjalankan darma kebajikan berbudi pekerti luhur. menceritakan tentang lahirnya tempat atau wadah yang besar untuk pencerahan kehidupan menuju akhir kehidupan yang lebih baik kembali kepada sang pencipta Sanghiyang Adhi atau tuhan yang maha esa. Dijelaskan wejangan melalui simbol perlambang perkutut Pedharingan bergaris cekung lurus atau seperti banyu mili,  Perkutut Jawi adalah gambaran Peksi atau pepese wasi ( intisari lambang petunjuk berupa wasiat). Pedharingan adalah s

Perkutut memiliki paruh pecah, Kutut Sumbing atau Kutut Wali Jammah

Gambar
PERKUTUT ARTI PARUH PECAH, SUMBING ATAU KUTUT WALI JAMMAH nusantara1.com- Salam rahayu, Perkutut kelompok ini memiliki keunikan secara lahiriah dan dapat dilihat secara langsung dengan cirikhas terletak di bagian paruh bagian bawah atau atasnya, ulasan secara detail perkutut ini memiliki cirikhas yang dinilai berdasarkan; Ciri khas Lahirah berupa Paruh tampak pecah menjadi dua bagian, baik atas maupun bawahnya terjadi, maka oleh Orang Jawa kuno diberikan nama perkutut Sumbing. Arti sebutan nama menyerupai gambaran seperti bibir Manusia yang pecah secara lahiriah, sedangkan berdasarkan kepercayaan perlambang perkutut Jawa (Peksi Jawi) dinilai dari segi anggungan (Iswara aji nawasena) merupakan perlambang kelompok anggungan yang disebut nama Perkutut Wali Jammah. Arti Wali Jammah berasal dari kata, Wali bermakna Orangtua, Bopo atau bapa, bapak dan sedangkan arti kata, Jammah bermakna uacapan yang luas atau bersifat umum. Cirikhas suara anggungan perkutut ini terdengar berbeda