Postingan

Menampilkan postingan dengan label peksi jawi

Telur ayam hutan Jawa dan upaya pelestarian kembali Ayam hutan.

Gambar
NUSANTARA1 - Telur ayam hutan, atau yang juga dikenal sebagai telur ayam hutan merah (Gallus gallus), memiliki berbagai karakteristik yang mirip dengan telur ayam biasa namun dengan beberapa perbedaan berdasarkan lingkungan dan jenis makanan yang dikonsumsi oleh ayam hutan. Berikut Ciri ciri Telor ayam hutan yang perlu kita ketahui, 1. Ukuran: Telur ayam hutan cenderung lebih kecil daripada telur ayam biasa yang dihasilkan oleh ayam peliharaan. Hal ini bisa disebabkan oleh aspek-aspek genetik, lingkungan, dan diet yang berbeda. 2. Warna dan pola: Telur ayam hutan seringkali memiliki warna dan pola yang berbeda. Telur ayam hutan merah biasanya memiliki warna cokelat kemerahan dan kadang-kadang memiliki corak bercak atau motif yang unik. 3. Bentuk: Telur ayam hutan juga mungkin memiliki bentuk yang sedikit berbeda dengan telur ayam biasa. Namun, dalam hal ini perbedaannya mungkin tidak selalu jelas. 4. Komposisi gizi: Telur ayam hutan mungkin memiliki perbedaan dalam komposisi gizi denga

Perkutut pedharingan banyu Mili nami Satrio paku ꦦꦺꦂꦏꦸꦠꦸꦠ꧀ꦥꦺꦝꦫꦶꦔꦤ꧀ꦧꦚꦸꦩꦶꦭꦶꦤꦩꦶꦯꦠꦿꦶꦲꦺꦴꦥꦏꦸ

Gambar
Perkutut pedharingan banyu Mili nami Satrio paku ꦦꦺꦂꦏꦸꦠꦸꦠ꧀ꦥꦺꦝꦫꦶꦔꦤ꧀ꦧꦚꦸꦩꦶꦭꦶꦤꦩꦶꦯꦠꦿꦶꦲꦺꦴꦥꦏꦸ Salam Rahayu, Perkutut Jawi nama "Satrio paku" simbol lambang adanya tanda bulu lahir berupa pedharingan bergaris cekung lurus atau seperti banyu mili. Berdasarkan kepercayaan Jawi, Ajaran leluhur Peksi aji Iswara nawasena karya sastra Raden Arya Mahayana vaku, dalam judul Satrio Udayana shiwa Murti vaku. Kepercayaan ajaran Jawi ini diberikan secara temurun melalui trah Bani tanah sebagai bekal pedoman anak cucunya agar menjalankan darma kebajikan berbudi pekerti luhur. menceritakan tentang lahirnya tempat atau wadah yang besar untuk pencerahan kehidupan menuju akhir kehidupan yang lebih baik kembali kepada sang pencipta Sanghiyang Adhi atau tuhan yang maha esa. Dijelaskan wejangan melalui simbol perlambang perkutut Pedharingan bergaris cekung lurus atau seperti banyu mili,  Perkutut Jawi adalah gambaran Peksi atau pepese wasi ( intisari lambang petunjuk berupa wasiat). Pedharingan adalah s

Perkutut memiliki paruh pecah, Kutut Sumbing atau Kutut Wali Jammah

Gambar
PERKUTUT ARTI PARUH PECAH, SUMBING ATAU KUTUT WALI JAMMAH nusantara1.com- Salam rahayu, Perkutut kelompok ini memiliki keunikan secara lahiriah dan dapat dilihat secara langsung dengan cirikhas terletak di bagian paruh bagian bawah atau atasnya, ulasan secara detail perkutut ini memiliki cirikhas yang dinilai berdasarkan; Ciri khas Lahirah berupa Paruh tampak pecah menjadi dua bagian, baik atas maupun bawahnya terjadi, maka oleh Orang Jawa kuno diberikan nama perkutut Sumbing. Arti sebutan nama menyerupai gambaran seperti bibir Manusia yang pecah secara lahiriah, sedangkan berdasarkan kepercayaan perlambang perkutut Jawa (Peksi Jawi) dinilai dari segi anggungan (Iswara aji nawasena) merupakan perlambang kelompok anggungan yang disebut nama Perkutut Wali Jammah. Arti Wali Jammah berasal dari kata, Wali bermakna Orangtua, Bopo atau bapa, bapak dan sedangkan arti kata, Jammah bermakna uacapan yang luas atau bersifat umum. Cirikhas suara anggungan perkutut ini terdengar berbeda